Dari Barat ke Timur

Alexander Dugin menyatakan bahwa kegilaan Barat telah mencapai akhirnya dan dalam cahaya Timur yang terbit, era baru bagi umat manusia akan segera dimulai.
Pusat gravitasi kini terus bergeser dari Barat ke Timur. Tiongkok adalah kutub daya tarik global yang baru — begitu pula India. Dari Barat hanya terpancar ancaman, pembusukan, dan degenerasi. Umat manusia harus bersatu melawan Barat. Namun, jika masih ada kekuatan Tradisi di Barat, mereka harus didekati dengan keterbukaan dan niat baik. Kekuatan-kekuatan semacam itu telah mencapai keberhasilan tertentu, meskipun ini baru menandai awal dari jalan menuju pembaruan. Barat berdiam dalam kegilaan — ia dirasuki. Barat itu sendiri, sebagai sebuah ide, sebagai sebuah konsep, adalah kegilaan. Ia adalah pencerahan Setan. Hegel pernah berkata bahwa sejarah bergerak dari Timur ke Barat — dari awal hingga akhir. Namun, Barat modern yang gila berusaha membuat akhirnya tak terbatas. Sosok terakhir dalam tarian yang menyeramkan ini adalah pascasejarah — Postmodernitas.

Timur selalu menjadi Awal — sebuah Awal yang baru. Baru sekarang Eurasianisme mulai mengungkapkan esensi kenabiannya. Rusia dipanggil untuk berpaling ke Timur — ke Timur ontologis segala sesuatu (Suhrawardi1).

Berpaling ke Timur berarti memulai sesuatu yang baru. Menatap Barat berarti memudar—larut dalam senja sejarah yang sekarat, berakhir. Sejarah telah mencapai ujung Barat—Amerika Serikat—titik akhirnya. Perjalanan menuju ujung malam telah berakhir. Kini kita tahu seperti apa tepian itu—apa mekanisme degenerasi yang berputar-putar2 (Nick Land)—dan apa yang menanti di ujungnya.

1. Catatan penerjemah (TN): Shihāb ad-Dīn Yahya ibn Habash Suhrawardī (1154-1191) adalah seorang filsuf dan mistikus Persia yang mendirikan mazhab Iluminasionis (ishrāqī), yang mengajarkan bahwa pengetahuan sejati muncul dari cahaya ilahi, alih-alih penalaran abstrak. Dalam konteks Dugin, "Timur ontologis" Suhrawardi melambangkan kembalinya kearifan primordial: sumber metafisik Keberadaan yang telah menyimpang dari rasionalisme Barat.

2. TN: "Mekanisme ratchet degenerasi", istilah yang dipinjam dari teori akselerasionis Nick Land, menggambarkan siklus umpan balik yang tak terbalikkan dari ekspansi teknologi dan kapitalis yang mendorong modernitas maju. Dalam interpretasi Dugin, mekanisme ini merepresentasikan jebakan metafisika Barat: setiap langkah kemajuan memperdalam pembusukan dan mengunci peradaban ke dalam siklus penghancuran diri.

Diterjemahkan langsung oleh Qenan Rohullah